Langkah Gampang Mencegah Penyakit Jantung

Tips gampang mencegah penyakit jantung | Kedudukan penyakit kardiovaskular ibarat jantung koroner, stroke, dan hipertensi sebagai pembunuh nomor satu di dunia masih belum tergoyahkan. Resiko terjangkit penyakit ini sangat tinggi, terutama saat gaya hidup masyarakat semakin tidak sehat.

Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit jantung?

Jawabannya gampang tapi sangat sulit dilakukan. Menjalankan gaya hidup sehat. Simple alias sederhana, namun sungguh kompleks bila diuraikan. Gaya hidup sehat melibatkan contoh makan dan contoh istirahat utamanya. Yang kedua ialah menjaga kadar tekanan darah dan kolesterol.

Para peneliti dari Medical University of South Carolina menemukan, pasien penderita hipertensi yang menurunkan kadar tekanan darahnya saja atau kadar kolesterolnya saja, risiko terkena serangan jantung hanya turun menjadi 20 persen dan 35 persen.

Berbeda akhirnya bila seorang pasien hipertensi berusaha menjaga biar kadar tekanan darah dan kolesterolnya tetap normal. Risiko terkena serangan jantung berkurang hingga lebih dari 50 persen.

Tekanan darah tinggi akan merusak lapisan pembuluh darah sehingga kolesterol gampang terserap masuk. Namun, bila menjaga kedua faktor tersebut, Anda akan membatasi jumlah kolesterol yang dapat masuk sekaligus melindungi kerusakan arteri.

Kebanyakan dokter lebih fokus untuk menurunkan kadar kolesterol pasiennya, padahal tekanan darah juga penting untuk dicek secara terjadwal dan dijaga biar selalu normal.

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine, untuk mengetahui kadar tekanan darah yang akurat, diharapkan pengukuran hingga dengan enam kali. Karena itu, selain di ruang dokter, Anda juga dapat mengukur tensi darah di toko obat atau di rumah bila mempunyai alatnya.

Selain itu, sebaiknya ukur tensi darah pada kedua lengan. Menurut Aaron Michelfelder, peneliti dari Loyola University Stritch School of Medicine, hasil pengukuran yang berbeda dapat menjadi tanda-tanda penyakit pembuluh darah periferal yang akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. sumber: Kompas Health