Tips Terbaik Dan Gampang Budidaya Tomat

Tomat atau (Solamun lycopersicumsyn. Lycopersicum esculentum) Adalah flora yang dari keluarga (Solanaceae), Tumbuhan orisinil amerika tengah dan selatan, Dari meksiko hingga Peru. Tomat ini merupakan flora siklus yang hidup singkat, Yang sanggup tumbuh setinggi 1 hingga 3 Meter. Dan tomat merupakan keluarga bersahabat dengab Kentang.

Sejarah Singkat : Menurut goresan pena karangan Andrew F, Smith The Tomato in Amerika Tomat berkemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan. Dan sehabis Spanyol menguasai Amerika selatan, Mereka mengembangkan tumbuhan Tomat tersebut Pada Koloni-koloni mereka di karibia. Kemudian Spanyol juga tomat ke Filipina, Yang terjadi titik awal penyebaran pada kawasan yang lainya di seluruh benua Asia. Kemudian Spanyol juga membawa Tomat ke Eropa, Dan tumbuhan ini tumbuh dengan gampang di wilayah yang beriklim (Mediterania).

Tanaman tomat merupakan salah satu jenis tumbuhan Hortikultura yang bernilai irit Tinggi. Untuk itu Tips menanam tomat yang baik memerlukan Perhatian. Tips menanam tomat perlu di lakukan secara Intensif supaya produksi optimal. Tanaman tomat termasuk komoditas multiguna, Selain berfungsi untuk sayuran dan buah, Tomat juga di manfaatkan sebagai materi dasar Kosmetik dan Obat-obatan.

Tips Terbaik Dan Praktis Budidaya Tomat


Berdasarkan tipe pertumbuhanya tumbuhan tomat di bedakan hingga menjadi 2, Yaitu Determinate dan indeterminate. Tipe dari (Determinate) mempunyai postur tumbuhan pendek, Dan tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta di ujung Tanaman. Sedangkan tipe (Indeterminate) Postur tumbuhan tinggi, Dan tandan bunga terletak berseling diantara 2-3 ruas, Dan ujung tumbuhan tomat tumbuh pucuk muda. Terus tumbuhan tomat tipe Indeterminate berbuah besar. 

Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

Tanaman tomat sangat memerlukan curah hujan antara 100-220 mm/hujan dengan ketinggian tempat optimal 100-1000 mdpl. Intensitas sinar Matahari berkisar antara 10-12 jam/hari. Dan suhu optimal pertumbuhan tumbuhan tomat berkisar 25-30 °C. Sedangkan proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari 15-20 ° C. Dan air sangat di butuhkan oleh tumbuhan tomat tersebut lantaran 90% kandungan tomat terdiri dari air, Kemudian lokasi penanaman tomat sebaiknya bukan bekas lahajn tumbuhan tomat atau tumbuhan Sefamili. Minimal sudah di berikan selama 2 tahun supaya hasil Optimal.

Pelaksanaan Teknis Budidaya Tomat

Pengukuran pH tanah di perlukan untuk menetukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (Di bawah 6,5). Pengukuran sanggup di gunakan Kertas Lakmus, pH meter, Atau cairan pH tester. Penganbilan titik sampel sanggup di lakukan secara Zigzag.

Pelaksanaan Budidaya Tomat

Persiapan Lahan Budidaya Tomat : Persiapan lahan budidaya tomat mencakup pembajakan dan penggaruan tanah. Pembuatan bedengan berangasan selebar 110-120 cm, Dan tinggi 40-70 cm, Terus lebar parit 50-70 cm. Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/Rol mulsa PHP Atau (Plastik Hitam Perak) Untuk tanah dengan pH  di bawah 6,5.

Lalu pemberian pupuk sangkar fermentasi sebanyak 40 Ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP. Kemudian dio lakuan pengadukan/Pencacakan bedengan supaya pupuk yang telah di berikan bercampur dengan tanah.

Selanjutnya persiapan pemasangan mulsa PHP.  Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk animo kemarau (60 cm x 60 cm), Sedangkan animo penghujan sanggup di perlebar (70 cm x 70 cm). Kemudian, Di lakukan pemasangan Ajir.

Pemasangan ajir memang dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tumbuhan Tomat terjaga. Masing-masing ajir di hubungkan Gelagar, Agar serangkaian ajir tersebut menjadi Kuat. Ajir paling pinggirdan setiap 4 ajir di pasang ajir penguat membentuk sudut  ± 45°.

Persiapan Pembibitan Dan Penanaman Budidaya Tomat

Persiapan pembibitan budidaya Tomat, Membutuhkan rumah atau sungkup pembibtan untuk melindungi bibit muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposis 20 liter tanah. Dan 10 liter pupuk kandang, Dan 150 g NPK Halus.

Media adonan di masukkan kedalam polibag semai, Dan sebelum melaksanakan penyemaian benih, Sebaiknya benih di rendam terlebih dahulu dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil dengan takaran ½ takaran serendah yang dianjurkan pada kemasan selama 6 jam. Kemudian gres benih di semai di media, Dan untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media di tutup dengan kain goni atau (Bisa memakai mulsa PHP). Di jaga dengan keadaan lembab.

Pembukaan epilog permukaan media semai di lakukan apabila benih sudah berkecambah, kemudian gres benih di sungkup memakai plastik transparan. Pembukaan sungkup di mulai pada jam (07.00-09.00,) dan di bika lagi pada jam (15.00-17.00.) Pada umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus di buka secara penuh untuk penguatan tumbuhan tomat.

Penyiraman jangan terlalu basah, di lakukan setiap pagi, Dan penyemprotan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidaklopriddi lakukan pada umur 10 hss atau (Hari sehabis semai). Dengan takaran ½ takaran terendah. Bibit berdaun sejati 4 helai siap di pindah tanam ke Lahan.

Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Tomat

Penyulaman Budidaya Tomat : Penyulaman budidaya tomat di lakukan hingga umur tumbuhan tomat lebih kurang 2 minggu. Tanaman tomat yang telah terlalu bau tanah apabila masih terus di sulam menjadikan pertumbuhan tidak seragam. Berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.

Perempelan Dan Pengikatan Tanaman Pada Budidaya Tomat : Perempelan tunas samping tumbuhan tomat di lakukan hingga pembentukan cabang, Baik itu cabang utama, Cabang ke dua, Dan seterusnya yang diatas cabang utama. Kaprikornus diatas cabang utama cabang di pelihara yakni Cabang-cabang produktif.

Perempelan tunas di bawah cabang utama bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tumbuhan supaya tumbuhan tomat tumbuh Kekar. Disamping itu juga menjaga kelembaban tumbuhan tomat pada ketika tumbuhan telah Dewasa. Sedangkan perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif bertujuan menjega kelembaban tumbuhan tomat dan mengoptimalkan Produktif.

Perempelan daun tsnaman tomat di bawah cabang utama di lakukan pada ketika tajuk tumbuhan tomat telah menutupi seluruh daun cuilan bawah. Saat ini daun telah tidak berfungi secara optimal, Justru, Sangat di senangi hama penyakit tanaman. Perempelan daun juga di lakukan bagi daun tua/terserang Penyakit.

Sanitasi Lahan Dan pengairan Pada Budidaya Tomat

Sanitasi lahan pada budidaya tomat Meliputi : Pengendalian gulma/rumput, Pengendalian air pada ketika animo hujan sehingga tidak munculnya genangan air, Pemangkasan daun serta pencabutan tumbuhan tomat yang terjangkit hama Penyakit.

Pengairan di berikan secara teratur dan terukur. Dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali apabila tidak turun hujan, Penggenangan jangan terlalu tinggi, Batas penggenngan hanya 1/3 dari tingginya bedengan.

Pemupukan Susulan Pada Budidaya Tomat

Pupuk akar di berikan dengan cara pengocoran pada umur 15 hst, 15 hst dan 35 hst dengan takaran 3 kg NPK 15-15-15 di larutkan dalam 200 liter air, Untuk 1000 tanaman, Tiap-tiap tumbuhan tomat di berikan 200 ml.

Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi di berikan pada umur 7 hst dan 24 hst, Sedangkan pupuk daun kandungan Phospat, Kalium dan mikro tinggi di berikan pada umur 20 hst, 30 hst dan 45 hst. Dosis/Konsentrasi penyemprotan sesuai pentunjuk pada Kemasan.

Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Tomat

Hama Tanaman Tomat

1. Ulat tanah : Ulat tanah tumbuhan tomat yakni (Agrotis ipsilon). Jenis hama ini menyerang tumbuhan tomat pada malam hari, Sedangkan pada siang harinya Bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah tersebut menyerang batang tumbuhan muda dengan cara memotong, sehingga sering di namakan ulat pemotong. Cara pengendalianya, Dengan pemberian insektisida yang berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang Tanam.

2. Ulat grayak : Ulat grayak tumbuhan tomat yakni (Spodoptera litura). Ulat grayak tersebut menyerang daun tumbuhan tomat Bersama-sama dalam jumlah yang sangat banyak, Ulat ini biasanya menyerang pada malam hari dengan cara memakan daun dan buah tomat. Kemudian tanda-tanda pada daun berupa Bercak-bercak putih berlubang. Sedangkan buahnya di tandai adanya lubang tidak beraturan di setiap permukaan buah.

Pengendalian kimiawi dengan memakai insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.

3. Ulat buah : Ulat buah tumbuhan tomat yakni (Heliotis armigera). Bagin badan hama ini diselimuti Kutil. Ulat tersebut menyerang tumbuhan tomat dengn cara mengebor buah sambil memakanya, Sehingga buah yang terjangkit jadi berlubang-lubang.

Pengendalian kimiawi memakai insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau juga dimehipo. Dosis/Konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.

4. Kutu daun : Kutu daun tumbuhan tomat yakni (Myzus persiceae). Kutu menghisap cairan tumbuhan tomat yang terutama daun yang muda, Kotoranya berasa elok sehingga mengundang pasukan semut. Serangn parah mengakibatkan Daun-daun tomat mengalami klorosis (Kuning), Menggulung dan mengeriting, Dan kesannya tumbuhan tomat menjadi kerdil.

Pengendalian kimiawi dengan memakai insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihallotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.

5. Kutu kebul : Kutu kebul tumbuhan tomat yakni (Bemisia tbaci). Hama berarna putih, Bersayap dan tubuhnya di selimuti serbuk putih yang berupa Lilin. Kutu kebul tersebut menyerang dan menghisap cairan sel daun tumbuhan tomat Sehingga Sel-sel dan jaringan daun menjadi rusak.

Pengendalian kimiawi memakai insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.
 
6. Lalat buah : Lalat buah tumbuhan tomat yakni (Dacus dorsalis). lalat btina berilmu balig cukup akal menyerang buah tomat dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah tomat, Kemudian telur bermetamorfosis larva, Dan Telur-telur ini kesannya menggerogoti buah tomat sehingga buah tomat menjadi bususk.

Pengendalian lalat buah sanggup memakai perangkap lalat (sexpheromone) Caranya : metil eugenil di masukkan botol aqua yang di ikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, Atau sanggup pula memakai Buah-buahan yang aromanya di sukai Lalat menyerupai (Nangka dan Timun). Kemudian di campur insektisida berbahan aktif metomil, Selain dari itu, sanggup di lakukan penyemprotan dengan memakai insektisida yang berbahan aktif seeperti sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada Kemasan.

7. Nematoda : Nematoda tumbuhan tomat yakni (Meloidogyne incognita). serangan nematoda di tandai adanya Bintil-bintil pada akar. Nematoda yakni merupakan cacing tanah berukuran yang sangat kecil, Hama ini merupakan cacing benalu penyerang cuilan akar tumbuhan tomat. Bekas gigitan cacing kesannya mengakibatkan serangan sekunder, Seperti layu bakteri, Layu fusarium, busuk phytopthora, atau cendawan lain penyerang akar. Pengendalian kimiawi memakai insektisida berbahan aktif karbofuran, sebanyak 1 gram pada lubang tanam.

Penyakit Tanaman Tomat

1. Rebah Semai : Rebah semai tumbuhan tomat yakni (Pythium debarianum). Rebah semai biasanya menyerang tumbuhan tomat pada fase pembibitan dan tumbuhan muda sehabis pindah tanam.

Pengendalian kimiawi memakai fungisida sistemik berbahan aktif propamokarbohidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf. Dosis ½ takaran terendah yang tertera pada Kemasan.

2. Layu Bakteri : Bakteri penyebab layu tumbuhan tomat yakni (Pseudomonas sp). Penyakit ini sering menggagalkan tanaman, Tanaman tomat yang teserang mengalami kelayuan daun, Di awali dari Daun-daun muda, Upaya pengendalian antara lain dengan meningkatkan pH tanah. Memusnahkn tumbuhan tomat terserang, Melakukan penggiliran tumbuhan serta menyemprotkan kimiawi dengan memakai bakterisida dari golongan antibiotik dengan materi aktif kasugamisin, streptromisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin.

Dosis/Konsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan secaa biologi berikan trichoderma pada ketika persiapan lahan, umur 20 hst dan 30 hst di lakukan pengocoran memakai pestisida organik pada tanah. contohnya, super glio, wonderfat, Dengan takaran sesuai dengan ajuan pada kemasan.

3. Layu Fusarium : Cendawan penyebab layu tumbuhan tomat yakni (Fusarium oxysporum) Tanaman tomat terjangkit mengalami kelayuan di mulai dari Daun-daun yang tua, Kemudian menyebar kepada Daun-daun muda dan mengunng. Upaya pengendalianya dengan meningkatkan pH tanah. Memusnahkan tumbuhan tomat yang terserang, melaksanakan penggiliran tumbuhan serta menyemprotkan secara kimiawi. dengan memakai fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida.

Dosis/Konmsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan secara biologi di berikan trichoderma pada ketika persiapan lahan, Umur 20 hst dan 35 hst di lakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah. Contohnya, Super glio, wonderfat, Dengan takaran sesuai ajuan pada kemasan.

4. Busuk Phytopthora : Penyakit busuk tumbuhan tomat yakni (Phytopthora infestans). Penyakit ini sanggup menggagalkan budidaya tomat lantaran menyerang semua cuilan tanaman. batang yang terjangkit di tandai Bercak-bercak coklat kehitaman dan Kebasah-basahan.Serangan serius mengakibatkan tumbuhan tomat layu, Daun tomat tererang menyerupai tersiram air panas, Dan buah yang terjangkit di tandai Bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak.

Pengendalian kimiawi memakai fungisida sistemik, Contoh, Bahan aktif yang sanggup di gunakan yakni metalaksil, Propamokarb hidrokloroda, simoksanil, atau dimetomorf dan fungisida kontak. Contoh materi aktif yang sanggup di gunakan yakni Tembaga, mankozeb, propineb, ziram atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

5. Bercak Bakteri : Bercak basil tumbuhan tomat yakni basil (Xanthomonas vesicatoria). Berkembang pesat terutama pada animo hujan. Serangan di tandai adanaya bercak yang berwarna gelap mengkilap.

Pengendalian kimiawi memakai bakterisida dari golongan antibiotik dengan materi aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, Atau juga dari golongan anorganik menyerupai tembaga. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan.

6. Bercak Daun Septoria : Penyakit ini karen di sebabkan oleh serangan cendawan septoria lycopersici.cendawan menyerang semua fase pertumbuhan. Gejala serangan berupa Bercak-bercak berwarna coklat yang kesannya berubah Keabu-abuan pada permukaan daun cuilan bawah, Tetapi daun berwarna hitam.

Pengendalian kimiawi memakai fungisida sistemik. Contoh materi aktif yang sanggup di gunakan yakni benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai pada Kemasan.

7. Lunak Bakteri : Penyakit ini disebabkan oleh basil Erwinia carotovora serangan. Serangan itu menandai tempat di daun dengan air daun berubah warna menjadi coklat, terutama daun segar, serangan pada batang tumbuhan tomat mengakibatkan keruntuhan. Penggunaan kontrol Kimia bakterisida antibiotik kelompok dengan materi kasugamisin aktif, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oxytetracycline, atau dari kelompok anorganik menyerupai tembaga. Dosis / konsentrasi sesuai dengan kemasan.

8. Virus : yakni penyakit yang paling melemahkan budidaya tomat. Virus menyerupai tomat tumbuhan TomV, PVX, TMV dan CMV. Virus yakni penyakit yang berpotensi mengakibatkan kegagalan, terutama di animo kemarau. Gejala umumnya ditandai kerdil pertumbuhan tumbuhan tomat, daun keriting dan ada bercak kuning-basahan kebasah. Penyakit virus belum ditemukan penangkalnya. Penyakit virus ditularkan dari satu tumbuhan ke tumbuhan lain melalui vektor atau pemancar. Beberapa hama sangat virus yang menular berpotensi menjadi salah thrips, kutu daun, kebul, dan tungau. Manusia juga sanggup bertindak sebagai virus yang menular, baik melalui alat-alat pertanian dan tangan terutama ketika perempelan.

Beberapa virus menangani antara lain: membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi sejumlah virus), untuk mengendalikan hama / serangga menularkan virus, menghancurkan virus tumbuhan tomat yang terinfeksi, membersihkan alat dan menunjukkan pemahaman kepada tenaga kerja supaya tidak menjadi ceroboh ketika menangani tumbuhan tomat.

9. Hama dan Penyakit Strategi Pengendalian Budidaya Tomat : Pengendalian hama ulat tanah dan nematoda dilakukan secara bersamaan hanya sekali menunjukkan insektisida, yaitu 1gram per lubang tanam.

Pengendalian hama ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kebul, lalat buah dan penyakit memakai pestisida harus alternatif atau pengganti dari bahan-bahan aktif yang tercantum di atas setiap penyemprotan (tidak memakai bahan-bahan aktif yang sama, masing-masing).

10. Panen : Determinite jenis tomat sanggup dipanen pada umur 65 hst dan 75 hst jenis usia tak tentu. 25% buah yang matang siap untuk dipanen.

Sekian terimakasih lantaran anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Dan Praktis Budidaya Tomat tersebut, Semoga banyak keuntungannya untuk anda tentunya pengunjung saya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bluevpn : Free Internet Setup For Globe, Tm, Smart, Tnt And Sun

15 Rekomendasi Warna Rambut Untuk Kulit Sawo Matang

Play Dota 2 Offline Without Steam Using Revloader