Kumpulan Puisi Keindahan Alam
Alam indonesia kita ini sangat kaya dengan panorma alamnya yang sangat banyak dan melimpah, Sampai dikala ini alam kita indonesia telah semakin rusak alasannya yaitu ulah tangan insan yang tidak bertanggung jawab dengan Mengeksploitasinya dengan cara yang berlebihan. Alam kita ini harus kita jaga Ekosistemnya semoga tidak berdampak terhadap kelangsungan kehidupan alam, Nah Mari kita Lestarikan alam kita ini Bersama-sama.
Nah dengan membaca puisi wacana alam ini kita dapat memetik sebuah pesan tersirat wacana bagaimana pentingnya kita untuk menjaga keseimbangan Ekosistem alam kita ini yang telah mulai rusak tanggapan Mengeksploitasinya dengan cara yang berlebihan oleh kerja insan yang tidak bertanggung jawab. Berikut di bawah ini buat tentunya Kumpulan Puisi Keindahan Alam.
Indahnya Alam Negri Ini
Kicauan Burung-burung terdengar merdu
Menandakan adanya Hari yang baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Ku pejam mata sejenak
Ku rentang tangan sejenak
Sejuk, tenang, bahagia kurasakan
Membuatku menyerupai melayang kegirangan
Wahai Pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang sampai malam
Pesonanya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan pun menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi kita harus menjaganya
Agar keindahanya takkan pernah sima
(Puisi Dari Ronny Maharianto)
Tanah Airku
Angin berdesir di pantai
Burung berkicau dengan merdu
Embunpagi membasahi Rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawah yang menghijau
Gunung tinggi menjulang
Rakyat kondusif dan makmur
Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Di sanalah saya dibesarkan
Di sanalah saya menutup mata
Oh.. Tanah airku tercinta
Indonesia Jaya
(Puisi Dari Haris Rahmat Nugraha)
Alam Di Lembah Semesta
Angin hambar kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahayanya menusuk citra
Pahatan gunung memecah langit
Berselimut awan beralas Zamrud
Tinggi dan tajam
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak
Cermin delusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di selah Kaki-kki yang mengejek Karya-karyanya
Di manakah saya berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di dikala hidup terasa sempurna
Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa berulang di negri tak bertuan
(Puisi Dari Adrian H)
Alam
Aku buka mata
Cahaya pagi menembus beling jendela
Semerbak mawar merah dan putih yang merekah
Ku buka jendela
Ku hirup udara nan segar
Melihat kabut tebal yang masih menylimuti bumi
Setetes embun membasahi daun
Kicauan indah terdengar di telinga
Angin berhembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati
Dan langit sebiru lautan samudra
Kiniku siap menghadapi hari yang baru
Dan indahnya bumi
(Puisi dari Vivo Tritamboyang)
Sabda Bumi
Belum tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap, Jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit
Bulan memudar bagus menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi
(Puisi Dari Tanpa Nama)
Bencana melanda ku
Lewat bunyi gemuruh di iringi debu bangunan yang runtuh
Tempaku nan orisinil terlindas habis
Rumah dan harta benda serta nyawa insan lenyap
Engkau lalap habis saya kehilangan segalanya
Mata dunia terperangah menatap heran
Memang insiden begitu dasyat
Bantuan dan proteksi mengalir
Hati insan punya nurani
Tuhan...Mengapa semua ini terjadi?
Mungkin kami telah banyak mengingkarimu
Mungkin kami terlalu besar hati dengan salah dan Dosa-dosa
Ya tuhan... Ampunilah kami dalam segala dosa
(Puisi Tampa Nama)
Permainya Desaku
Padi mulai menguning
Mentari menyambut datangnya pagi
Ayam berkokok bersahutan
Petani bersiap hendak kesawah
Padi yang hijau
Siap untuk di panen
Petani bersuka ria
Beramai-ramai memotong padi
Gemercik air sungai
Begitu beningnya
Bagaikan zamrud khatulistiwa
Itulah alam desaku yang permai
(Puisi Dari Tampa Nama)
Sekian saja terimakasih alasannya yaitu anda telah membaca artikel Kelompok Kumpulan Puisi Keindahan Alam ini, Semoga banyak keuntungannya untuk anda By
Nah dengan membaca puisi wacana alam ini kita dapat memetik sebuah pesan tersirat wacana bagaimana pentingnya kita untuk menjaga keseimbangan Ekosistem alam kita ini yang telah mulai rusak tanggapan Mengeksploitasinya dengan cara yang berlebihan oleh kerja insan yang tidak bertanggung jawab. Berikut di bawah ini buat tentunya Kumpulan Puisi Keindahan Alam.
Indahnya Alam Negri Ini
Kicauan Burung-burung terdengar merdu
Menandakan adanya Hari yang baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Ku pejam mata sejenak
Ku rentang tangan sejenak
Sejuk, tenang, bahagia kurasakan
Membuatku menyerupai melayang kegirangan
Wahai Pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang sampai malam
Pesonanya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan pun menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi kita harus menjaganya
Agar keindahanya takkan pernah sima
(Puisi Dari Ronny Maharianto)
Tanah Airku
Angin berdesir di pantai
Burung berkicau dengan merdu
Embunpagi membasahi Rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawah yang menghijau
Gunung tinggi menjulang
Rakyat kondusif dan makmur
Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Di sanalah saya dibesarkan
Di sanalah saya menutup mata
Oh.. Tanah airku tercinta
Indonesia Jaya
(Puisi Dari Haris Rahmat Nugraha)
Alam Di Lembah Semesta
Angin hambar kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahayanya menusuk citra
Pahatan gunung memecah langit
Berselimut awan beralas Zamrud
Tinggi dan tajam
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak
Cermin delusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di selah Kaki-kki yang mengejek Karya-karyanya
Di manakah saya berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di dikala hidup terasa sempurna
Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa berulang di negri tak bertuan
(Puisi Dari Adrian H)
Alam
Aku buka mata
Cahaya pagi menembus beling jendela
Semerbak mawar merah dan putih yang merekah
Ku buka jendela
Ku hirup udara nan segar
Melihat kabut tebal yang masih menylimuti bumi
Setetes embun membasahi daun
Kicauan indah terdengar di telinga
Angin berhembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati
Dan langit sebiru lautan samudra
Kiniku siap menghadapi hari yang baru
Dan indahnya bumi
(Puisi dari Vivo Tritamboyang)
Sabda Bumi
Belum tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap, Jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit
Bulan memudar bagus menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi
(Puisi Dari Tanpa Nama)
Bencana melanda ku
Lewat bunyi gemuruh di iringi debu bangunan yang runtuh
Tempaku nan orisinil terlindas habis
Rumah dan harta benda serta nyawa insan lenyap
Engkau lalap habis saya kehilangan segalanya
Mata dunia terperangah menatap heran
Memang insiden begitu dasyat
Bantuan dan proteksi mengalir
Hati insan punya nurani
Tuhan...Mengapa semua ini terjadi?
Mungkin kami telah banyak mengingkarimu
Mungkin kami terlalu besar hati dengan salah dan Dosa-dosa
Ya tuhan... Ampunilah kami dalam segala dosa
(Puisi Tampa Nama)
Permainya Desaku
Padi mulai menguning
Mentari menyambut datangnya pagi
Ayam berkokok bersahutan
Petani bersiap hendak kesawah
Padi yang hijau
Siap untuk di panen
Petani bersuka ria
Beramai-ramai memotong padi
Gemercik air sungai
Begitu beningnya
Bagaikan zamrud khatulistiwa
Itulah alam desaku yang permai
(Puisi Dari Tampa Nama)
Sekian saja terimakasih alasannya yaitu anda telah membaca artikel Kelompok Kumpulan Puisi Keindahan Alam ini, Semoga banyak keuntungannya untuk anda By
Komentar
Posting Komentar