Tips Terbaik Budidaya Udang Vannamei

Udang yakni binatang yang hidup di perairan, Khususnya, Sungai, Laut, Dan Danau. Udang sanggup di temukan di hampir semua genangan air yang berukuran besar, Baik itu di air tawar Air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, Dari akrab permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.

Banyak crustaceae yang di kenal dengan nama Udang, Misalnya mantis shrimp dan mysid shrimp, Keduanya berasal dari kelas Malacostraca sebagai udang sejati. Tetapi berasal dari ordo yang berbeda, Yaitu, (Stomatopoda) Dan (Mysidaceae). Triops longicaudatus dan triops cancriformis juga merupakan binatang terkenal di air tawar, Yang di sebut dengan udang. Walaupun mereka berasal dari Notostraca, Kelompok yang tidak berhubungan.

Pendahuluan Udang Vannamei

Udang Vannamei (LitopenaeusVannamei) Merupakan salah satu jenis udang introduksi yang Akhir-akhir ini sangat banyak di minati, alasannya yakni mamiliki keunggulan, Seperti tahan dari penyakit. Pertumbuhanya cepat (Masa pemeliharaan 100-110 hari) Sintasan (Tingkat Kelulushisupan) selama pemeliharaan tinggi dan nilai konversi pakan (FCR-Nya) rendah (1:1,3). Namun demikian pembudidaya udang yang modalnya terbatas masih menganggap bahwa udang vannamei tersebut hanya sanggup di budidayakan secara intensif. Ternyata tidaklah sepenuhnya itu benar, Karena hasil kajian mengatakan bahwa udang vannamei juga sanggup di produksi dengan contoh tradisional. Bahkan dengan contoh tradisional petambak sanggup menghasilkan ukuran panen yang lebih besar sehingga harga perkilogramnya menjadi lebih Mahal.

Tips Terbaik Budidaya Udang Vannamei

 
Teknologi yang tersedia pada dikala ini masih untuk contoh intensif, Pada hal luas areal pertambakan di Indonesia yang mencapai sekitar (360.000 ha, %) Di garap oleh petambak yang kurang mampu. Informasi teknologi contoh tradisional plus untuk budidaya udang vannamei hingga dikala ini masih sangat terbatas. Di harapkan dengan adanya brosur ini sanggup menambah wawasan pengguna dalam membuatkan budidaya udang vannamei contoh tradisional plus. Berikut di bawah ini Tips Terbaik Budidaya Udang Vannamei.

Persiapan Tambak

1. Pengeringan (Pengolahan Tanah Dasar) : Air dalam tambak di buang, Dan Ikan-ikan liar di brantas dengan saponin, Lalu genangan air yang masih tersisa di beberapa daerah haruslah di pompa keluar, Kemudian Bak di keringkan hingga Retak-retak Jika perlu dengan cara di traktor sehingga H²S menghilang alasannya yakni teroksidasi. Pengeringan secara sempourna juga sanggup membunuh basil patogen yang ada di peralatan Tambak.

2. Pemberantasan Hama : Pemberantasan Ikan-ikan dengan sapion 15-20ppm (7,5-10 kg/ha) Dengan tinggi air tambak 5 cm.

3. Pengapungan Dan Pemupukan : Untuk menunjang perbaikan kualitas tanah dan air di lakukan pemberian kapur bakar (CaO), 1000 kg/ha Dan kapur pertanian sebanyak (320 kg/ha). Kemudian masukkan air ke tambak sehingga tambak menjadi Macak-macak, lalu di lakukan pemupukan dengan pupuk urea (150 kg/ha) Dan pupuk sangkar (2000 kg/ha).

4. Pengisian Air : Pengisian air di lakukan sesudah seluruh persiapan dasar tambak telah rampung, Dan air di masukkan kedalam tambak secara bertahap. Lalu ketinggian air tersebut di biarkan di dalam tambak selama 2-3 ahad dan hingga kondisi air Benar-benar siap di beri benih Udang. Tinggi air di petak pembesaran di upayakan (≥1,Om).

Penebaran : Penebaran benur udang vannamei di lakukan sesudah plangton tumbuh baik (7-10 hari) sesudah penumpukan. Benur vannamei yang di pergunakan yakni PL10 - PL12 berat awal (0,001g/ekor) di peroleh dari hatchery yang telah menerima rekomendasi bebas patogen, Spesific Pathogen Free (SPF). Kreteria benur vannamei yang anggun dan baik yakni Mencapai ukuran PL - 10 atau organ ingsangya telah Sempurna, Seragam atau rata, Tubuh benih dan usus terlihat jelas, Berenang melawan arus.

Sebelum benuh di tebar terlabih dahulu di lakukan aklimatisasi terhadap suhu dengan cara mengapungkan kantong yang berisi benuh di tambak dan menyiramnya dengan Berlahan-lahan. Sedangkan aklimatisasi terhadap salinitas di lakukan dengan membuka kantong, Dan di beri bertahap air tambak selama 15020 menit.

Selanjutnya kantong benur di miringkan dan berlahan lahan benur vannamei akan keluar dengan sendirinya. Pemberian benur vannamei di lakukan pada dikala di siang hari. Padat penebaran untuk contoh tradisional tampa pakan komplemen dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10% dari pupuk awal yakni (1-7 ekor/m²). Sedangkan apabila memakai pakan komplemen pada di bulan ke 2 pemeliharaan. Maka di sarankan dengan padat tebar (8-10 ekor/m²).

Pemeliharaan : Selama pemeliharaan, Di lakukan monitoring kualitas air mempunyai : Suhu, Slinitas, Transparasi, pH dan kedalaman air dan oksigen setiap hari. Selain itu juga, dilakukan pemberin pemupukan urea dan TPS susulan setiap 1 ahad sebanyak 5-10% dari pupuk awal. (Urea 150kg/h)dan hasil fermentasi probiotik yang di berikan seminggu sekali, Guna menjaga ke stabilan plangton dalam tambak.

Pengapuran susulan dengan dolomit super dilakukan apabila pH berfluktuasi. Dan pakan di berikan pada hari ke 70 dimana pada dikala itu derma pakan alami (plangton) telah berkurang atau pertumbuhan udang mulai lambat. Dosis pakan yang di berikan 5-2% dari biomassa udang  dengan frekuensi pemberian 3 kali/hari yakni (30% pada jam 7.00 dan 16.00 serta 40%pada jam 22.00).

Pergntian air yang pertama kali di lakukan sesudah udang berumur 60 hari dengan volume pergantian 10% dari volume total. sedangkan pda bukan berikutnya hingga panen, volume pergantian air di tingkatkan mencapai 15-20% pada setiap priode pasang. Sebelum umur pemeliharan mencapai 60 hari hanyaa di lakukan penambahan air sebanyak yang berkurang atau hilang akhir penguapan atau rembesan. Kualitas air yang layak untuk pembesaran vannmei yakni silinitas optimal 10-25 ppt (Toleransi 50 ppt). Suhu 28-31 derajat C, Oksigen 4 ppm, Amoniak 0,1 ppm, Dan pH 7,5-8,2 Dan H²S 0,003 ppm.

Panen : Panen harus mempertimbangkan aspek harga, Pertumbuhn dan kesehatan udang. Dan panen di lakukan sesudah umur pemeliharaan (100-110 hari). Perlkukan sebelum panen yakni pemberian kapur dolomit sebanyak (80 kg/ha) Dan (Tinggi air tambak 1 m), Dan mempertahankan ketinggian air (Tidak ada pergantian air) Selama 2-4 hari yang bertujuan supaya udang tidak mengalami Ganti kulit atau (Molting) pada dikala panen. Selain dari itu di persiapkan peralatan panen yang berupa keranjang Panen. Dan jaring di pasang di di puntu air, Jala lempar, stiroform, Ember, Baskon, Dan lampu penerangan di lakukan dengan menurunkan volume air secara grafitasi dan di bantu pengeringan dengan Pompa.

Bersaamaan dengan aktifitas tersebut juga dilakukan penangkapan udang dengan Jala. Sebaiknya panen di lakukan pada malam hari, Yang bertujun untuk mengurangi resiko kerusakan mutu Udang, Karena udang hasil panen sangat peka terhadap sinar matahari lansung. Dan udang hasil panen (tangkapan) juga harus di basuh dan di rendam kedalam Es. Selanjutnya di bawa ke cold storage. Dengan contoh tradisional plus produksi Udang Vannamei 836-1050 kg/ha/musim tanam dengan sintasan 60-96%, Ukuran panen antara (55-65 ekor/kg).

Sekian terimakasih alasannya yakni anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Budidaya Udang Vannamei tersebut, Semoga banyak keuntungannya untuk anda tentunya pengunjung  saya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bluevpn : Free Internet Setup For Globe, Tm, Smart, Tnt And Sun

15 Rekomendasi Warna Rambut Untuk Kulit Sawo Matang

Play Dota 2 Offline Without Steam Using Revloader