8 Tahun Anak Konglomerat Kejar Cinta Gadis Cantik, Akhirnya...
Ahoy, Heartey!
Mengejar cinta selama delapan tahun menciptakan Xue, anak seorang konglomerat frustrasi. Penantian yang berujung penolakan itu menciptakan Xue kehilangan nalar sehat degan menghabisi Shanshan, bukan nama sebenarnya.
Laporan Asia One menyebutkan Xue melemparkan sobat semasa sekolahnya dari lantai 19 sebuah blok apartemen sehingga menjadikan kematiannya. Kronologis kejadian mengerikan yang terjadi di Hangzhou, China, pada 21 Maret itu terungkap di pengadilan pada 23 Agustus 2017.
Di hadapan hakim, Xue mengaku mengejar cinta Shanshan selama delapan tahun sesudah lulus dari sekolah menengah atas pada 2009. Meskipun Shanshan selalu menolak cintanya, Xue tidak lekas patah arang.
Keduanya tetap menjalin komunikasi memakai aplikasi perpesanan. Komunikasi bahkan tetap terjalin sesudah Xue melanjutkan pendidikan ke luar negeri pada 2015.
Saat itu Shanshan memutuskan pindah dari Henan ke Hangzhou untuk bekerja.
Setelah kembali ke China pada bulan Februari 2017, Xue pindah ke Hangzhou supaya berada di kota yang sama dengan Shanhan.
Dia bahkan 'mengemis' kepada Shanhan supaya diperbolehkan tinggal di apartemennya.
Xue bercerita beliau telah melaksanakan banyak hal untuk Shanshan. Xue membelikan hadiah menyerupai tas bermerek dan embel-embel seharga 30.000 hingga 40.000 yuan, setara Rp60 juta hingga Rp80 juta.
Dia mengaku pernah membawa Shanshan pergi liburan sebanyak dua kali. Tetapi, kekerabatan mereka memburuk sesudah Xue pindah ke apartemen Shanshan.
Xue menyampaikan kepada pengadilan bahwa sehari sebelum peristiwa tersebut, beliau mendengar Shanshan berbicara mesra melalui telepon dengan laki-laki lain. Dia juga mendengar Shanshan mengejeknya dikala berbicara dengan laki-laki tak dikenal itu. Itulah pemicu amarah Xue.
Keesokan paginya, Xue menerobos masuk ke kamar Shanshan untuk membicarakan percakapan telepon semalam. Teman satu apartemen mengaku mendengar jeritan Shanshan, tapi tidak sanggup berbuat apa-apa.
" Ketika saya bertanya kepada Xue wacana Shanshan sesudah beliau keluar dari kamarnya, beliau hanya menjawab 'Saya mendorongnya ke bawah'," kata sobat satu apartemen tersebut.
Enjoy your life, and keep amazing, Heartey!
"It's Great to be Good!" Heave Ho!
P.S.: Jangan hingga kau dikejar laki-laki yang ga layak buat kamu...KLIK DI SINI!!
Mengejar cinta selama delapan tahun menciptakan Xue, anak seorang konglomerat frustrasi. Penantian yang berujung penolakan itu menciptakan Xue kehilangan nalar sehat degan menghabisi Shanshan, bukan nama sebenarnya.
Laporan Asia One menyebutkan Xue melemparkan sobat semasa sekolahnya dari lantai 19 sebuah blok apartemen sehingga menjadikan kematiannya. Kronologis kejadian mengerikan yang terjadi di Hangzhou, China, pada 21 Maret itu terungkap di pengadilan pada 23 Agustus 2017.
Di hadapan hakim, Xue mengaku mengejar cinta Shanshan selama delapan tahun sesudah lulus dari sekolah menengah atas pada 2009. Meskipun Shanshan selalu menolak cintanya, Xue tidak lekas patah arang.
Keduanya tetap menjalin komunikasi memakai aplikasi perpesanan. Komunikasi bahkan tetap terjalin sesudah Xue melanjutkan pendidikan ke luar negeri pada 2015.
Saat itu Shanshan memutuskan pindah dari Henan ke Hangzhou untuk bekerja.
Setelah kembali ke China pada bulan Februari 2017, Xue pindah ke Hangzhou supaya berada di kota yang sama dengan Shanhan.
Dia bahkan 'mengemis' kepada Shanhan supaya diperbolehkan tinggal di apartemennya.
Xue bercerita beliau telah melaksanakan banyak hal untuk Shanshan. Xue membelikan hadiah menyerupai tas bermerek dan embel-embel seharga 30.000 hingga 40.000 yuan, setara Rp60 juta hingga Rp80 juta.
Dia mengaku pernah membawa Shanshan pergi liburan sebanyak dua kali. Tetapi, kekerabatan mereka memburuk sesudah Xue pindah ke apartemen Shanshan.
Xue menyampaikan kepada pengadilan bahwa sehari sebelum peristiwa tersebut, beliau mendengar Shanshan berbicara mesra melalui telepon dengan laki-laki lain. Dia juga mendengar Shanshan mengejeknya dikala berbicara dengan laki-laki tak dikenal itu. Itulah pemicu amarah Xue.
Keesokan paginya, Xue menerobos masuk ke kamar Shanshan untuk membicarakan percakapan telepon semalam. Teman satu apartemen mengaku mendengar jeritan Shanshan, tapi tidak sanggup berbuat apa-apa.
" Ketika saya bertanya kepada Xue wacana Shanshan sesudah beliau keluar dari kamarnya, beliau hanya menjawab 'Saya mendorongnya ke bawah'," kata sobat satu apartemen tersebut.
Enjoy your life, and keep amazing, Heartey!
"It's Great to be Good!" Heave Ho!
Komentar
Posting Komentar